Latar Belakang
Pakaian merupakan
kebutuhan pokok manusia selain makanan dan
tempat berteduh/tempat tinggal (rumah).Manusia membutuhkan
pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan
perkembangan kehidupanmanusia, pakaian juga
digunakan sebagai simbol status,
jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Perkembangan dan
jenis-jenis pakaian tergantung pada adat-istiadat,
kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri
khas masing-masing. Pakaian juga meningkatkan keamanan selama kegiatan
berbahaya seperti hiking dan memasak, dengan memberikan penghalang antara kulit dan lingkungan. Pakaian juga memberikan penghalang higienis, menjaga
toksin dari badan dan membatasi penularan kuman. Salah
satu tujuan utama dari pakaian adalah untuk menjaga pemakainya merasa
nyaman.Dalam iklim panas busana menyediakan perlindungan dari terbakar
sinar matahari atau berbagai dampak lainnya,
sedangkan di iklim dingin sifat insulasi termal umumnya lebih penting.
Pakaian melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat.Pakaian bertindak sebagai perlindungan
dari unsur-unsur yang merusak, termasuk hujan, salju dan angin atau
kondisi cuaca lainnya, serta dari matahari. Pakaian juga mengurangi tingkat
risiko selama kegiatan, seperti bekerja atau olahraga. Pakaian kadang-kadang
dipakai sebagai perlindungan dari bahaya lingkungan tertentu, seperti serangga, bahan kimiaberbahaya,
senjata, dan kontak dengan zat abrasif.Sebaliknya,
pakaian dapat melindungi lingkungan dari pemakai pakaian, seperti memakai
masker.
Banyak kalangan remaja yang lebih memilih menggunakan celana ketat dari pada
celana yang lebih longgar, hal ini disebabkan karena penggunaannya yang sangat
praktis, cocok untuk berbagai macam atasan.
Apa dampak pakaian ketat bagi kesehatan?, bagaimana cara pencegahan atau
mengurangi penggunaan pakaian ketat ?. Kiranya dapat mencegah atau mengurangi
penggunaan pakain ketat, dan pembaca dapat mengetahui dampak buruk pakaian
ketat bagi kesehatan dan cara mencegahnya.
Dampak Pakaian Ketat Bagi Kesehetan Manusia
1. Paresthesia
Celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakitparesthesia. Istilah paresthesia sendiri, menurut
Kamus Kedokteran Dorland, berarti
perasaan sakit atau abnormalseperti
kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya.
Gangguan saraf ringan itu terjadi karena mereka suka sekali memakai celana
ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam enam bulan terakhir.
Paresthesia dikenali gejalanya berupa
kesemutan yang lama-kelamaan berubah menjadi mati rasa. Kesemutan terjadi
lantaran terganggunya saraf tepi,
yakni saraf yang berada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena
tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme.
2. Ancaman Jamur
Pada dasarnya semua jenis pakaian ketat berpotensi menimbulkan tiga macam
gangguan kulit baik itu sebatas pinggul maupun di atas pinggul.
Hal itu disebabkan masalah kelembaban yang memungkinkan jamur subur berkembang
biak. Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke Klinik Kulit dan Kelamin RSCM meningkat dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35% pasien terbukti kena
serangan jamur.Usia mereka berkisar 15 –
45 tahun. Meski tak semuanya berhubungan dengan kebiasaan berbusana, tetapi
kecenderungan meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai.
Idealnya, di negara tropis seperti
Indonesia, pakaian ketat atau terlalu tebal memang harusdihindari. Kulit
menjadi kekurangan ruang untuk “bernapas”,
sementara cairan yang keluar dari dari tubuh cukup banyak. Akibatnya, permukaan
kulit menjadi lembab. Jika tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih
mudah beranak pinak. Jenis jamur yang banyak ditemui adalah jamur panu (bercak
putih, cokelat, atau kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal,
sertajamur kandida yang
basah dan gatal.
3. Berbekas Hitam
Sesuai namanya, gejala gatal dan beruntusan yang menjaditrade marksang dermatitis hanyamuncul
bila terjadi gesekan antara kulit dengan benda dari luar tubuh. Benda asing
yang berpotensi gesek tinggi tidak hanya benda keras, semisal: perhiasan, jam
tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari-hari, jika terlalu ketat menempel di
tubuh, atau terbuat dan bahan berkontur kasar juga dapat memicu luka.
“Celana ketat” terutama berpengaruh pada kondisi kulit di sela-sela
paha.Awalnya mungkin cuma radang ringan. Tapi, kalau prosesnya berlangsung
lama, bisa menimbulkan bercak hitam di pangkal paha,” kata Kusmarinah Bramono”.
Jika si pemilik tubuh insaf dan menjauhkan diri dari busana ketat, warna hitam
tadi mungkin saja berkurang atau hilang sama sekali. Namun, Kusmarinah
mengingatkan, proses menghilangkan noda hitam itu tak bisa dilakukan secepat
membalik telapak tangan.
Jenis penyakit kulit lain yang biasa menghinggapi pemakai celana ketat
adalah biduran atau kaligata. Bentuknya bentol-bentol mirip bekas
gigitan ulat bulu.Tingkat keparahannya
mulai bentol sebesar biji jagung hingga bibir bengkak.
Biduran bisa muncul di bagian tubuh mana pun.Berdasarkan pengamatan Kusmarinah,
banyak pasien tidak menyadari, biduran dapat juga disebabkan oleh tekanan serta
ketatnya pakaian.
4. Kanker Ganas Melanoma
Penelitian ilmiah kontemporer telah
menemukan bahwasanya perempuan berpakaian tetapi ketat atau transparan, maka ia
berpotensi mengalami berbagai penyakit kanker ganas melanoma di sekujur anggota
tubuhnya yang terbuka. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian
ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas melanoma yang masih berusia dini
akan semakin bertambah dan menyebar sampai ke kaki.
Penyakit ini disebabkan sengatan matahari yang mengandungultraviolet dalam waktu yang panjang di
sekujur tubuh yang berpakaian ketat atau berpakaian pantai (yang biasa dipakai
wanita ketika di pantai dan berjemur di sana). Penyakit ini mengenai seluruh
tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Tanda-tanda penyakit ini muncul pertama
kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Terkadang berupa bulatan
kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan biasanya di daerah
sekitar mata, kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa
terlihat, pertautan limpa (daerah
di atas paha), dan menyerang darah, lalu menetap di hati serta merusaknya.
Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam
dada. Juga bagian perut karena adanya dua ginjal yang menyebabkan air kencing
berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat
serangan penyakit kanker ganas ini.Penyakit ini juga menyerang janin di dalam
rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak
akan hidup lama. Obat-obatan belum
bisa mengobatikanker ganas ini.
5. Kemandulan
Pakaian ketat dapat menyebabkan kemandulan pada wanita. Pada cuaca yang sangat
dingin, pakaian ketat tidak berfungsi menjaga suhu tubuh dari serangan hawa
dingin. Suhu yang terlalu dingin jelas dapat membahayakan kondisi rahim (Al-Istanbuli, 2006).
Darah terganggu, menyebabkan varises dan gangguan yang di akibatkan jenis
pakaian ketat dalam jangka waktu yang lama adalah membuat bentuk tubuh menjadi
buruk dan merusak tulang punggung. Pakain ketat dan transparan tenyata sangat
berbahaya menurut majalah kedokteran di Inggris, pakaian ketat yang di kenakan
dalam waktu panjang dapat menyebabkan Kanker Milanoma. Menurut penelitian ilmiah pakaian ketat yang
dikenakan oleh wanita di terik matahari dalam waktu yang panjang, setelah
beberapa tahun menyebabkan Kanker ganas milanoma pada usia dini .dan kaos kaki
nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki
mereka dari kanker ganas tersebut.
Kanker Melanoma adalah kanker
kulit yang sangat berbahaya, dan kanker ini biasanya di mulai dengan tanda hitam
pada kulit, atau tahi lalat. Tahi lalat adalah kumpulan sel pigmen
abnormal (melanosit ) yang muncul pada kulit
Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang
berbeda-beda. Gejala dari kanker ini adalah munculnya bulatan berwarna hitam
agak lebar dan terkadang berupa bulatan kecil saja, pada daerah kaki atau betis, atau bisa disekitar mata kemudian menyebar
ke seluruh bagian tubuh. Penyebaran bulatan ini disertai pertumbuhan di
daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah
di atas paha), menyerang darah, dan menetap di hati dan merusaknya.
Dalam beberapa kasus kanker milanoma juga menyerang tulang, bagian dalam dada
dan perut. Kanker ini juga menyerang ginjal, Jika ginjal sudah rusak air
kencing akan berwarna hitam. Janin juga
tidak luput dari serangan kanker milanoma ini.Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup
lama, karena belum di temukan obat yang benar benar mampu menyembuhkan kanker
ganas ini.
6. Mengganggu mobilitas usus
Penggunaan celana yang terlalu ketat dapat mengganggu mobilitas dari usus. Hal
inilah yang membuat seseorang merasa tidak nyaman atau sakit pada perut setelah
dua atau tiga jam setelah makan. Namun terkadang masyarakat tidak menyadari
bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan celana yang ketat.
7. Memicu pembekuan pembulu darah
Penggunaan pakaian ketat juga akan mengganggu gerakan tubuh yang dapat
memicu timbulnya pembekuan darah di dalam pembuluh darah, membuat aliran
terganggu.
8. Mengganggu kesuburan wanita dan gangguan
jamur di sekitar organ
Endometriosis (suatu gangguan yang sering
mengakibatkan gangguan kesuburan pada wanita) diduga karena disebabkan
kebiasaan seseorang yang selalu memakai pakaian ketat selama bertahun-tahun.
Menggunakan pakaian ketat akan memicu sel-sel endometrium (selaput lendir rahim) untuk melarikan diri dari
rongga rahim lalu berdiam
di indung telur, sehingga kesehatan menjadi terganggu.
Bila hal ini dibiarkan terus menerus, maka akan menimbulkan gangguan jamur di
sekitar organ intim wanita. Bila sudah menimbulkan jamur, maka dapat dipastikan
seorang wanita akan mengalami berbagai gangguan.
Perlu diketahui bahwa jamur itu sangat suka suasana lembab. ia akan tumbuh
subur. Jika menggunakan celana ketat jeans maka daerah lipatanya akan menjadi
lembab apalagi jika dipakai seharian itulah salah satu yang menjadi
munculnya keputihan
9. Memperburuk kualitas sperma dan
menyebabkan kemandulan
Berdasarkan penelitian bahwa penggunaan pakaian ketat menyebabkan penurunan
kualitas sperma yaitu jumlah sperma yang biasanya 60 juta per mililiter
kini turun drastis hingga ke angka 20 juta per mililiter. Setelah dilakukan
penelitian mendalam ternyata masalahnya masih terjadi pada skrotum lapisan yang
melindungi penis. Suhu yang tidak normal padaskrotum karena
sering ditekan oleh celana jeans ketat bisa berakibat buruk pada kualitas
sperma karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar disekitar penis tentu akan menimbulkan jamur yang akan
meningkatkan suhu testis dalam
produksi sperma.
Kurang lebih sama saja dengan wanita, penggunaan celana ketat bisa menimbulkan
‘kekurangan udara’ terutama kepadaorgan vital.Umumnya
suhu udara yang kondusif untuk organ vital normalnya sampai 36,5 derajat
celcius, namun saat memakai celana ketat, suhu udarapun naik menjadi 37 derajat
celcius. Kondisi yang panas ini sangat berbahaya buat sperma. Sebuah penelitian
membuktikannya dengan mengambil sampel pria yang suka mengenakan celana ketat. Jumlah sperma yang
diproduksi biasanya 60 juta permilimiter, dengan menggunakan celana ketat
jumlah spermaturun drastis
sepertiganya, yakni 20 juta permililiter.
Mengapa hal ini bisa terjadi?Ternyata masalahnya terletak pada skrotum. Suhu
yang tidak normal pada skrotum karena celana jeans ketat bisa berakibat buruk
pada kualitas sperma loh sobat kenapa? karena tumpukan keringat yang tidak bisa
keluar di sekitar Organ vital. Ini akan menimbulkan jamur yang akan
meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma, dan bila diteruskan akan
menjadi gatal dan akan menjalar ke bagianbuah zakar.
Ujung-ujungnya pun akhirnya terletak pada kesuburan kalian, walaupun
secara genetik kamu termasuk
keturunan yang subur, tetapi dengan kebiasaan penggunaan celana jeans ketat
bisa menurunkan kualitas kesuburan!
10. Menyebabkan pingsan
Mungkin terdengar ekstrim tapi
hal ini sering dialami oleh beberapa wanita. Meski korset sudah tidak popular lagi, pakaian
sejenis itu dapat mengurangi pemakainya mengembangkan paru-parunya dan hal ini
akan mengakibatkan nafas terasa berat. Selain itu, akan memperkecil oksigen yang masuk ke dalam tubuh. Kategori
pakaian seperti ini termasuk pakaian dalam pernikahan, bustier, dan spandek
11. Menaikkan asam lambung
Terlalu ketat juga akan menyebabkan naiknya
cairan asam lambung karena
tekanan yang terlalu besar pada perut. Hal ini dapat meningkatkan tekanan di
daerah abdominal yang akan
menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan
12. Pakaian
Ketat menurut Agama (Islam)
Memakai pakaian yang ketat dan sesak tidak dianjurkan (makruh)
baik dari sudut pandang syari’ah maupun dari sudut pandang kesehatan. Ada
sebagian jenis baju ketat membuat orang yang mengenakannya sulit melakukan
sujud. Jika baju seperti ini menyebabkan si pemakai sukar mengerjakan shalat
atau bahkan menyebabkan dia meninggalkan shalat, maka
jelas hukum memakai baju seperti ini adalah haram.
Asy-Syaikh al Albaniy berkata bahwa celana
ketat itu mendatangkan dua macam musibah: Musibah pertama, bahwa orang yang memakainya menyerupai
orang-orang kafir. Sedangkan Kaum Muslim memang memakai celana, akan tetapi
model celana yang lebar dan longgar. Model seperti ini masih banyak dipakai di
daerah Suriah dan Libanon. Ummat Islam baru mengenal celana ketat
setelah mereka dijajah bangsa eropa. Pengaruh buruk itulah yang diwariskan oleh
kaum penjajah kepada ummat Islam. Akan tetapi karena kebodohan dan ketololan
ummat Islam sendiri, Mereka mengambil
tradisi buruk tersebut.
Musibah kedua, celana ketat menyebabkan bentuk aurat
terlihat dengan jelas. Memang benar bahwa aurat pria
adalah anggota badan antara pusar dan lutut. Namun seorang hamba yang sedang
melakukan shalat dituntut untuk berbuat lebih dari ketentuan yang telah
ditetapkan oleh syariat (dalam masalah busana ini, lihat Al Qur’an Surah 7:31).
Tidak pantas dia melakukan maksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala ketika
sedang sujud bersimpuh di hadapan-Nya. Ketika dia mengenakan celana ketat, maka kedua
pantatnya akan terbentuk dengan jelas. Bahkan lebih dari itu, bagian tubuh yang
membelah keduanya juga terlihat nyata !
Bagaimana seorang hamba melakukan shalat dan menghadapRabb Semesta Alam dalam keadaan seperti ini ?!
Yang lebih aneh lagi adalah mayoritas
pemuda Muslim biasanya menentang keras apabila kaum wanita Muslimah
memakai baju ketat. Alasan mereka bahwa baju ketat yang dipakai wanita bisa
menunjukkan bentuk tubuhnya secara
jelas. Akan tetapi pemuda ini lupa akan dirinya sendiri. Dia tidak sadar bahwa
dia telah mengerjakan suatu hal yang dia sendiri membencinya.
Jika demikian, tidak ada bedanya antara wanita yang memakai baju ketat sehingga terlihat
lekuk tubuhnya dengan pria yang memakai celana ketat (jeans dan
semacamnya-pen-) sehingga terlihat bentuk kedua pantatnya. Ketika pantat pria
dan wanita dianggap sebagai aurat, maka hal
menggunakan baju ketat bagi mereka itu sama saja hukumnya, yakni dilarang.
Sebenarnya para pemuda wajib menyadari musibah yang telah melanda mayoritas
mereka.
Rasulullah SAW telah melarang kaum pria shalat dengan memakai celana tanpa
gamis (kemeja). Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan al Hakim. Sanad
hadits ini sendiri berkualitas hasan. Lihat Shahiih
al Jaami’ al Shaghiir nomor 6830 dan juga diriwayatkan oleh al Thahawiy dalam Syarh Ma’aaniy al Atsaar (I/382).
Adapun jika model celana yang dikenakan ketika shalat tidak ketat dan berukuran
longgar, maka sah shalat yang dikerjakan. Yang lebih baik adalah dirangkap
dengan gamis yang bisa menutup anggota tubuh antara pusar dan lutut. Akan
tetapi lebih baik lagi apabila panjang gamis itu sampai setengah betis atau
sampai mata kaki (asalkan tidak sampai menutupi mata kaki –pen). Hal seperti
ini adalah cara menutup aurat yang paling sempurna (mungkin pakaian seperti ini
di daerah kita agak sukar didapatkan di pasaran, namun cukup banyak sarung yang
bisa menggantikan fungsinya –pen-). (Al Fataawaa I/69, tulisan Syaikh ‘Abdul
Aziz bin ‘Abdullah bin Baz).
Dengan latar belakang inilah Komite Tetap Pembahasan Masalah ‘Ilmiyyah dan
fatwa Saudi Arabia (semacam MUI
di Indonesia -pen-) menjawab pertanyaan mengenai hukum Islam tentang shalat
memakai celana. Jawaban yang dirumuskan adalah sebagai berikut: “Jika pakaian
tersebut tidak menyebabkan aurat terbentuk dengan jelas, karena modelnya
longgar dan tidak bersifat transparan sehingga anggota aurat tidak bisa dilihat
dari arah belakang, maka boleh dipakai ketika shalat. Namun apabila busana itu
terbuat dari bahan yang tipis sehingga memungkinkan aurat yang memakai dilihat
dari belakang, maka shalat yang dikerjakan batal hukumnya. Jika sifat busana
yang dipakai hanya mempertajam atau memperjelas bentuk aurat saja, maka makruh
mengenakan busana tersebut ketika shalat. Terkecuali jika tidak ada busana lain
yang dapat dikenakan.
13. Cara Mengurangi Atau Mencegah Seorang Memakai Pakaian Ketat yang
Berdampak Buruk Bagi Kesehatan
Setiap manusia tentunya ketika mengetahui
akibat dari penggunaan pakaian ketat akan mulai sadar dan mengurangi pemakaian
pakaiaan ketat. Selain itu, mengurangi produksi pakaiaan ketat juga bisa
menjadi salah satu cara yang tepat.
Pemahaman sejak dini dari orang tua sangat berperan dalam memberikan pendidikan
dalam berpakaian sehingga sejak kecil anak dapat memahami dampaknnya bagi
kesehatan.
Petugas kesehatan mempunyai perananan yang penting dalam pencegahan penggunaan
pakaian ketat ini dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat
terutama masyarakat di perkotaan.
14. Kesimpulan
Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia
selain makanandan tempat
berteduh/tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi
dan menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun
kedudukan seseorang yang memakainya. Pakaian juga dapat berpengaruh buruk bagi
kesehatan pemakainya, sehingga dalam memilih pakaian yang digunakan harus
cermat, seperti memilih pakaian yang tidak terlalu ketat bagi tubuh, agamapun
melarang.
15. Saran
Sebagai individu yang berperan dalam
kesehatan masyarakat, pemahaman akan masalah-masalah yang sering terjadi sesuai
dengan perkembangan zaman sangat penting dalam memecahkan permasalahan
kesehatan masyarakat.